Bunga anemone

Reposts vberg

Vbergcom

Bunga berikut yang saya bahas adalah bunga Anemone, yang biasanya Anda menjumpainya dalam dekorasi pernikahan seperti bouquet bunga yang dipegang si pengantin perempuan atau kue pernikahan.

Bunga Anemone yang memang sering dipakai dalam perhelatan pernikahan bermahkota putih dan hitam di tengahnya. Katanya, secara visual bunga Anemone itu sangat cantik dan elegan untuk bouquet di tangan mempelai perempuan.

Para penata gaya di Barat setuju jika Anemone memberi kesan tersendiri untuk pengantin agar tampil menawan di hari bahagianya. Bunga ini memberi citra kesucian dengan mahkota putih.

Umumnya bunga yang dipakai pada perhelatan pernikahan yang memiliki bagian tengah hitam, meskipun ada jenis lain di bagian tengah berwarna merah muda, ungu bahkan biru.

Bunga yang memiliki spesies hampir 120-an ini juga memiliki arti yang berbeda dari pandangan Barat dan Timur.

Bunga Anemone ini diambil dari nama botani “Anemon” dari bahasa Yunani yang berarti “Putri Angin” karena bunga ini mudah sekali tertiup angin.

Bunga Anemone disebut sebagai “Windflower” ini bisa bermakna seorang anak gadis.

Dalam mitologi Yunani diceritakan bagaimana Aphrodite menangis dan berduka karena Adonis, kekasihnya mati dibunuh. Bunga Anemone konon muncul dari air mata Dewi Cinta, Aphrodite itu.

Namun bunga Anemone yang muncul dalam cerita mitologi ini adalah bunga Anemone mahkota merah seperti warna darah yang melambangkan kedukaan. Konon sejarah Kristen di Eropa menggunakan bunga ini sebagai lambang kisah sengsara Yesus.

Di sisi lain, bunga Anemone mahkota putih ini tetap kuat dan kokoh meski tertiup angin atau napas sekali pun. Itu sebab bunga ini melambangkan “joie de vivre” atau harapan dan optimisme.

Bunga Anemone putih dipakai dalam perhelatan pernikahan di Barat karena bunga ini juga simbol ketulusan.

Anda bisa melihat bunga Anemone ini sendiri punya makna berbeda sesuai warna mahkota dan mitologi tersendiri. Tak heran orang-orang cukup berhati-hati memakai bunga ini untuk hari-hari besar.

Sebagai contoh bunga Anemone mahkota ungu melambangkan perlindungan dari kuasa roh jahat. Jadi kita belajar bagaimana menempatkan bunga Anemone dalam perayaan hari-hari besar.

Begitu pun soal tradisi antara Barat Dan Timur. Bunga Anemone banyak dijumpai do Eropa, Amerika bagian utara dan Jepang. Ada anggapan di tradisi Timur bahwa bunga Anemone ini merupakan simbol buruk dan perundungan.

Namun dalam tradisi Barat masih menempatkan bunga ini terutama mahkota putih dan pusat hitam menjadi dekorasi pernikahan.

Suku Dani, Penghuni Tanah Papua yang Punya Tradisi Potong Jari

Perang antara suku A dan B kini masi ada

Suku Dani adalah salah satu suku asli yang mendiami tanah Papua . Suku ini diketahui tinggal di pedalaman wilayah pegunungan dan lembah Papua.

“Suku Dani merupakan suku tertua yang mendiami Lembah Baliem,” tulis Baharinawati W. Hastanti dalam jurnalnya yang berjudul Kondisi dan Karakteristik Sosial Budaya untuk Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.

Di jurnal tersebut, Hastuti juga menyebut bahwa suku Dani memiliki kecenderungan untuk melakukan peperangan.

dilihat perpenampilan semacam ini menandakan bahwa ia sebagai kepala daripda sekelintir suku tersebut

Dilansir dari Ekspedisi Tanah Papua, yang disunting oleh Fandri Yuniarti, kelompok suku ini tinggal di kawasan pegunungan dan lembah kecil di Lembah Baliem.

Lembah Baliem merupakan sebutan untuk kawasan pegunungan dan lembah di sekitar Wamena.

Merujuk sumber lain yang berjudul Perhiasan Tradisional Indonesia karya Husni dan Siregar, Suku Dani memiliki dua kelompok etnis yaitu wita dan waya.

Mata mata pencaharian suku Dani

Mengutip Ekspedisi Tanah Papua, sebagian besar masyarakat Pegunungan Tengah Papua hidup dengan bertani secara tradisional. Mereka menanam ipere, sejenis umbi jalar sebagai tanaman utama.

Suku Dani juga menanam umbi-umbian lainnya di ladang. sebagian lainnya juga menanam sayur-sayuran, seperti sawi, kol, jeruk, dan buah merah.

Selain dikonsumsi sendiri, beberapa penduduk juga menjual hasil pertanian ke kota setelah dipanen.

Menurut Lembaga Masyarakat Adat (LAM) Kabupaten Jayawijaya yang dikutip dari Ekspedisi Tanah Papua, cara hidup ini masih dilakukan oleh sekitar 10.000 anggota 322 suku lain di 39 distrik Jayawijaya.

Hastuti menambahkan bahwa Lembah Baliem dibatasi oleh Pegunungan Jayawijaya. Lereng pegunungan ini memiliki medan yang terjal dengan lembah sungai yang sempit dan curam. Sehingga suku Dani memiliki cara tersendiri untuk memanfaatkan lahan menjadi perkebunan.

Agama dan keyakinan suku Dani

menghias dengan tanah liar yang dicampurkan dengan tertentu barang yang tidk diketahui, dianjam juga dengan bulu burung.

Menurut Husni dan Siregar, masyarakat suku Dani menyebut diri mereka sendiri sebagai nit baliemega yang berarti “kami orang Baliem”.

Sementara itu, menurut Hastuti, suku Dani lebih suka disebut sebagai orang parim.

“Sebagian besar suku Dani memeluk agama Kristen Protestan, namun tidak bisa lepas dari adat istiadatnya sebagai penganut kepercayaan roh-roh orang yang sudah meninggal,” tulis: van berg.

Perpaduan dari dua keyakinan tersebut dapat dilihat dari upacara adat yang dilakukan oleh masyarakatnya. Mereka masih secara rutin melakukan ritual-ritual penghormatan terhadap roh leluhur.

Tradisi pemotongan jari suku Dani

suku dani merupakan suku yang mendiami di sudut pandang wamena, mana kalahnya dipotong jari hal ini menyebabkan meninggalnya sang suami atau anak dalam sekubu/sekeluarga maka terjadi potong jari salah satu 5 jari tersebut.

Dilansir dari Makna di Balik Tradisi Niki Paleg Suku Dani di Papua karya Putro dan Nadira, suku Dani memiliki cara yang cukup ekstrim dalam menunjukkan duka cita atas kematian orang terdekat.

“Suku Dani melambangkan rasa sedihnya bukan hanya dengan menitikkan air mata melainkan juga dengan memotong jari-jari mereka,” tulis Putro dan Nadira.

Pemotongan jari wajib dilakukan jika ada anggota keluarga atau kerabat terdekat seperti ayah, ibu, adik dan kakak yang meninggal. Tradisi ini disebut dengan tradisi niki paleg.

Selain sebagai ungkapan duka cita, pemotongan jari juga diartikan oleh suku Dani sebagai pencegah datangnya malapetaka. Musibah tersebut dipercaya bisa saja merenggut nyawa anggota keluarga lainnya.Pemotongan dapat dilakukan pada semua jari kecuali ibu jari. Biasanya, bagian yang dipotong adalah dua ruas jari.

Tradisi niki paleg ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dan dilakukan secara turun-temurun.



Pakaian adat suku Dani


Pakaian adat suku Dani

Menurut Husni dan Siregar, pakaian adat dari masyarakat Dani adalah koteka atau holim. Koteka berfungsi menutupi alat vital.

Koteka untuk kaum pria di suku ini terbuat dari labu China atau kalabasah berbentuk runcing. Pemakaian koteka juga memiliki makna yang berbeda.

Jika koteka dikenakan secara tegak lurus berarti pemakainya adalah pria yang masih perjaka.

Koteka yang dikenakan miring ke kanan artinya si pemakai memiliki status sosial yang tinggi atau bangsawan.

“Miring ke kiri, melambangkan pria dewasa golongan menengah dan menunjukkan pemakainya keturunan panglima perang,” tulis Husni dan Siregar. Menurut Yuniarti, kaum pria Suku Dani hanya menggunakan koteka tanpa baju dan alas kaki. Mereka juga menggunakan aksesoris berupa bulu burung di bagian kepalanya.

Koteka yang digunakan oleh setiap pria memiliki ukuran yang berbeda-beda. Kepala suku memiliki ukuran koteka yang lebih besar dan panjang.

“Itu menandakan dirinya sebagai pria berwibawa dan terpandang di masyarakat,” lanjut Yuniarti dalam buku tersebut.

Tak hanya itu, batang koteka yang digunakan kepala suku juga memiliki ukiran sederhana.



Rumah adat suku Dani

Rumah adat merupakan tempat yang menginap dan memasak makan atau sampai dengan rubu baru dibikin yang baru/ Suku Dani membangun rumah dari kayu dengan atap berbentuk kerucut. Rumah ini disebut rumah honai.

Dilansir dari Rumah Adat di Indonesia karya D.C. Tyas, atap rumah honai terbuat dari jerami atau ilalang. Tumpukan jerami atau ilalang di atap tersebut bisa mencapai 2,5 meter.

“Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak memiliki jednela. Tujuannya untuk menahan hawa dingin Papua,” tulis Tyas.

Ruah honai terbagi dalam tiiga macam, yaitu untuk laki-laki atau disebut honai, untuk wanita yang disebut ebei, dan kandang babi yang disebut wamai.

Rumah honai biasanya dihuni oleh lima sampai sepuluh orang. Rumah honai pada umumnya terbagi atas dua tingkat. Kedua lantai tersebut dihubungkan dengan tangga dari bambu.

Suku Dani membuat perapian di dasar lantai rumah untuk penerangan. Mereka membuat tungku dengan menggali tanah di dasar rumah.

Mengenal Suku Asmat dan Suku Dani dari Pulau Papua

Vberg reposts

Sumber getty image||reposts vberg

Suku Asmat dan Suku Dani merupakan suku yang berasal dari Pulau Papua. Kedua suku ini merupakan penduduk asli Papua yang mendiami daerah Pegunungan atau dataran tinggi.

Populasi suku Asmat mayoritas tersebar di dua wilayah yakni pesisir pantai dan bagian pedalaman. Sementara populasi suku Dani bisa ditemukan di wilayah Pegunungan Tengah.

Kerajinan seni Suku Asmat dari daerah Papua, ikut meramaikan dan memeriahkan pameran UKM “Pasar Anak Negeri”, yang digelar oleh partai PAN, di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (28/07/2012). File/detikFoto. Foto: Rengga Sancaya

1. Penduduk Suku Asmat

Menurut buku ‘Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya oleh Pram pola hidup, struktur sosial dan keseharian suku Asmat di pesisir dan pedalaman sangatlah berbeda.

Populasi di pesisir pantai terbagi dua yakni Suku Bisman dan Suku Simai. Ciri penduduk Asmat bisa dilihat dari fisik yang khas seperti berkulit hitam dan berambut keriting.

Sementara rata-rata tinggi badan suku Asmat tergolong di atas rata-rata yakni untuk wanita sekitar 162 cm, sedangkan pria 172 cm.

2. Rumah dan Pakaian Adat Suku Asmat

Suku Asmat juga terkenal dengan rumah adat yakni rumah Jew atau rumah Bujang. Di dalamnya, biasanya tersimpan senjata Suku Asmat yakni tombak, panah untuk berburu, dan noken.

Bahan rumah Jew terbuat dari kayu dan atap rumahnya terbuat dari daun sagu atau daun nipah yang telah dianyam masyarakat suku Asmat beramai-ramai. Uniknya, rumah adat suku Asmat biasanya didirikan menghadap arah sungai.

Sementara itu, pakaian adat Suku Asmat yakni Rumbai-rumbai. Dari buku ‘Mengenal Seni dan Budaya Indonesia” karya R. Rizky dan T.Wibisono, disebut, kaum pria memakai hiasan kepala, rompi, celana rumbai, dan hiasan kalung berupa gigi, tulang hewan, dan kerang.

Suku Dani dari Papua

Suku Dani di Papua Foto: Potret Suku Dani yang melakukan tarian perang di Wamena (Sastri/detikTravel)

1. Penduduk Suku Dani

Suku Dani dikenal juga sebagai suku yang menghuni Lembah Baliem yang terletak di pegunungan tengah Papua. Ketinggian lembah ini berada 1.650 meter di atas permukaan laut (mdpl). Suku ini dikenal karena pria-nya mengenakan koteka.

Istilah Dani berasal dari ‘Ndani, yang berasal dari bahasa Moni yang berarti ‘Sebelah Timur Matahari Terbit’.

Suku Moni tinggal di pegunungan sebelah barat Lembah Baliem. Istilah ndani ini mereka gunakan untuk menyebut orang atau masyarakat yang tinggal di sebelah timur wilayah mereka.

2. Kebiasaan Unik

Berbeda dengan wilayah lainnya, Suku Dani punya kebiasaan mandi yang unik di mana mereka suka mandi di siang hari saat matahari sudah tinggi.

Menurut keterangan dari peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, kebiasaan mandi Suku Dani yang tinggal di perkampungan dekat Sungai Baliem disebabkan oleh suhu udara di siang hari yang terasa hangat dan tidak sedingin di pagi hari.

Bagi suku Dani, waktu pagi hari merupakan waktu untuk bekerja. Biasanya mereka beraktivitas di kebun menanam keladi dan ubi jalar. Seusai berkebun barulah mereka mandi di sungai.

Mulailah dari mana kamu berada. …Menjauhlah dari orang-orang yang mencoba meremehkan ambisimu. …Pendidikan adalah paspor untuk masa depan, karena hari esok adalah milik mereka yang mempersiapkannya hari ini.Milikilah tujuan untuk sukses, bukan kesempurnaan.

https://vanberg.design.blog/?page_id=293

Sebelum berdirinya kota di suatu tempat yang tak memastikan

Reposts vberg sumber robert wilson Pada tahun 1986 hutan amazon ini tak ada penghuni walaupun ada pada waktu itu. Namun, orang tersebut tak mengenal pula kota dan mereka hanya menyembah allah dan melakukan pahala sesuai keyakinan mereka.. kemudian pada waktu seorang doktor bepergian pake helicopter namun kuatNya allah dalam hal alam kuat maka jatuhlah heli […]

sejak berdirinya kota di suatu tempat yang tak memastikan

sejak berdirinya kota di suatu tempat yang tak memastikan

Reposts vberg

sumber robert wilson

Pada tahun 1986 hutan amazon ini tak ada penghuni walaupun ada pada waktu itu. Namun, orang tersebut tak mengenal pula kota dan mereka hanya menyembah allah dan melakukan pahala sesuai keyakinan mereka.. kemudian pada waktu seorang doktor bepergian pake helicopter namun kuatNya allah dalam hal alam kuat maka jatuhlah heli tersebut di hutan itu dan ia melanjutkan perjalananya jalan kaki sampai lamanya satu tahun baru ia menempu di kota.

Sungai amazon

Kali ini dulùnya penghuni ditempat itu melakukan melanggar aturan dari suku tersebut maka musti dibuang di kali ini karena sistem mereka tidak langsung membunuh tapi dihukum lalukan mengantarkan langsung dari sahabat.dan kemudian menaikan ke atas perahu lalu membuanglah dikali itu sampai hanyut di hungai itu.

2
Hutan amazon

Letaknya hutan amazon 568 km dari hilir sampai dengan hulur. yang juga binatang puas dan segala binatang yang tidak disebutkan memfuli dihutan itu.

Koya barat

Sumber karel makcis

yahukimo menara kelapa
Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai